YOYAKU.id Kalau kamu pergi ke Jepang, Tujuan utama kamu pasti ingin pergi ke tempat-tempat yang instagramable dan terkenal. Kota tujuan utama bagi wisatawan asing yang pertama kali datang ke Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Kyoto. Untuk Tokyo dan Osaka mungkin kamu akan membayangkan kota metropolitan yang disekelilingnya terdapat gedung-gedung menjulang tinggi dan bangunan-bangunan khas Jepang yang serba rapih, bersih dan nyaman.
Nah, bagaimana dengan Kyoto? Apakah kamu membayangkan Kyoto itu adalah kota yang dikelilingi dengan kuil-kuil tua dan para Geisha yang berseliweran memenuhi jalan-jalan di Kyoto. Mungkin tidak akan jauh seperti bayangan kamu seperti itu, tapi ada hal-hal yang mungkin kamu kaget ketika kamu melihat atau mengalaminya sendiri ketika berada di Kyoto.
1.Tempat Wisata Penuh Dengan Wisatawan
Diantara kota-kota di Jepang, Kyoto sangat identik dengan kebudayaan Jepang dan bangunan-bangunan khas Jepang yang sangat apik dilestarikan. Pohon bambu dan jalan-jalan yang terbuat dari deretan batu-batu, jajaran kedai-kedai kecil khas Jepang. Dimana hal-hal seperti ini tidak ada di negara para wisatawan asing yang pertama kali datang ketempat wisata seperti yang ada di Kyoto.
Menurut seorang wiatawan yang berasal dari Cina, Kyoto merupkan tempat wisata yang sangat nyaman walupun datang sendirian. Namun, ketika pergi ingin menikmati Arashi Yama, dia baru sadar setelah turun dari kereta bahwa orang-orang yang dia jumpai di perjalanan itu adalah hampir orang asing semuanya, yang mempunyai tujuan yang sama yaitu hendak pergi menikmati keindahan Arashi Yama .
Ya, karena tempat ini sangat terkenal sekali dikalangan wisatawan, dan sangat tidak mungkin sekali kalau tempat wisata sekelas Arashi Yama tempatnya sepi dan tidak ada wisatawan asing. Walaupun pemandangan alamnya sangat indah, wistatawan asal Cina tadi mendengar orang-orang yang berada disekeliling dia berbicara menggunakan bahasa yang memang tidak asing di telinganya. Tapi ada sisi positifnya, ketika kita mendengarkan bahasa ibu yang sama satu negara walaupun berada di tempat wisata luar negeri, yaitu rasa aman. Tapi setiap orang mungkin berbeda-beda tanggapannya ketika bertemu lagi dengan orang yang satu negara di tempat wisata di luar negeri.
Buat kamu yang ingin pergi ke tempat wisata di Kyoto dimana sedikit wisatawan asingnya, disarankan pergi ke Kyoto bagian Utara.
2.Rute Bis Yang Susah Dimengerti
Moda Transportasi utama di Kyoto adalah kereta JR, Hankyu, Keihan, metro dan bis. Jika kamu akan bepegian ke kuil, bukan hanya dengan satu moda transportasi saja, mungkin perlu beberapa kali ganti kereta. Tapi, untuk tempat wisata yang jauh dari stasiun kereta, maka diharuskan naik bis.
Dikota manapun, untuk sampai mengerti arah rute dari bis itu sangatlah sulit. Karena, hanya dengan kamu naik beberapa kali dan menjadi terbiasalah kamu bisa mengerti arah rute bis tersebut.
Pernah ada kejadian, seorang wisatawan Cina, kalau dilihat dari peta hanyalah sekitar 15 menit sampai ke tempat wisata tujuan. Dikarenakan salah naik bis, nyasar sampai 2 jam. Dan ketika akan pulang kembali ke hotel, bis pun sudah tidak ada, jadi pulangnya dengan naik bis”.
Disarankan, ketika kamu akan naik bis perlihatkanlah peta atau foto tempat tujuan kamu ke supir bis dan duduk diarea tidak jauh dari supir bis. Dan, ketika turun dari bis, lihat jam keberangkatan bis terakhir dari halte bis tersebut.
3.Harga Makan Di Restoran Mahal
Seorang wisatawan dari Thailand, awalnya beranggapan untuk makan siang di Jepang mungkin bisa didapatkan dengan harga dibawah 1,000 Yen. Tetapi, hal itu semua terbantahkan ketika dia datang ke pusat Kyoto, Gion. Setelah dia jalan-jalan mengelilingi kuil-kuil yang ada disekitaran Gion, dia mencari makanan masakan Jepang dibawah 1,000 Yen. Walau dia sudah berkeliling mencari restoran Jepang dari ujung ke ujung jalan, semua menu rata-rata diatas 1,500 Yen.
Mungkin saja karena kawasan Gion sangat tekenal dan berada di pusat kota Kyoto, harga-harga makanannya pun lebih mahal dari tempat biasanya. Kalau ingin makan Sashimi atau Tempura dengan harga dibawah 1,000 Yen sangatlah sulit dan mungin tidak ada.
Jika, kamu ingin mencari masakan Jepang dibawah harga 1,000 Yen, bisa mencari restoran Gyudon dan Ramen. Harga yang cukup bersahabat dengan kantong para Traveler.
4.Jalanannya Bersih Dan Tata Krama Orang-orangnya Baik
Dijalan besar maupun di jalan kecil, kota Kyoto sangat tertata apik dan rapih. Tidak ada sampah sedikitpun yang berserakan. Di restoran yang ramai, pelanggan semua menunggu dengan sabar dan mengantri dengan rapih. Pelanggan tidak berbicara dengan suara yang keras atau tertawa dengan cekikikan. Pokoknya tata krama semua orang sangat baik. Para wisatawan asing dengan melihat tata krama penduduk dan orang Jepang di sekitarnya, mau tidak mau harus meniru adat dan kebiasaan orang Jepang. Karena kalau kita tidak tahu diri dan tata krama kita jelek, maka orang-orang disekitar akan melihatnya dengan aneh. Atau, ada kemungkinan kamu ditegur oleh penduduk sekitar.
Pemerintah daerah Kyoto untuk melindungi tata ruang kota Kyoto, mengeluarkan ” Peraturan Tata Ruang Kyoto” yang isinya seperti tidak diperbolehkan untuk membangun bangunan besar dan tinggi, tampilan dan design restoran dan toko harus selaras dengan warna dan budaya Kyoto, dll. Bagi penduduk Kyoto, dengan dikeluarkannya peraturan ini membuat mereka paham dan mengerti bahwa untuk menjaga Kyoto itu harus bersama-sama. Mungkin harus didasari dengan visi yang sama ” melestarikan alam dan budaya Kyoto”.
5.Musim Panas Di Kyoto Sangat Panas.
Musim panas di Jepang, puncak-puncak panasnya ada di bulan Agustus dan sangatlah panas. Secara Topography bentuk daerah Kyoto berbentuk cekungan, membuat Kyoto menjadi sangat panas. Orang Jepang pun sangat tidak nyaman dengan kondisi panas di musim panas Kyoto.
Bagi kita penduduk di negara yang berada di Asia Tenggara, mungkin dengan panas terik matahari sudah terbiasa. Tapi musim panas di Kyoto sangat berbeda. Tidak hanya panas terik matahari, tapi hawanya pun bisa dirasakan sangat panas. Tingkat kelembaban udaranya sangat tinggi yang membuat kamu cepat berkeringat dan tidak nyaman juga mudah lelah.
Disarankan, ketika berkeliling ke kuil-kuil dikota Kyoto, persiapkan topi, kacamata hitam, saputangan, kipas. Dan agar kamu tidak terkena dehidrasi, jaga terus asupan cairan kamu dengan minum air mineral atau Sport Drink secukupnya.
Sumber : West Plan Co.,Ltd